clubpitbullsalem.com

clubpitbullsalem.com – Sebuah insiden yang melibatkan pemudik pemilik kendaraan pribadi terjadi di dermaga eksekutif Pelabuhan Bakauheni pada tanggal 14 April. Keadaan menjadi tegang ketika beberapa pemudik mengambil tindakan untuk memblokade jalan sebagai respons terhadap kendaraan yang diduga menyerobot antrean.

Pemudik yang berkeinginan menyeberang ke Pulau Jawa telah menghabiskan waktu menunggu yang signifikan, mencapai tujuh jam di area parkir dermaga, mulai dari sore hari hingga tengah malam. Situasi ini diperparah oleh tindakan petugas ASDP yang dianggap tidak konsisten, di mana kendaraan yang tiba lebih belakangan ternyata mendapatkan prioritas.

Seorang warga Palembang, Rizal, menyuarakan ketidakpuasan atas pengelolaan antrean yang dirasakannya tidak adil. Ia dan pemudik lainnya telah menaati proses antrean namun merasa dirugikan ketika kendaraan yang baru datang mendapat akses langsung ke kapal.

Insiden ini memicu protes aktif dari beberapa pemudik, yang dengan tegas menuntut transparansi dan penjelasan langsung dari otoritas ASDP di lokasi terkait dengan kebijakan penataan antrean yang dijalankan.

Menanggapi insiden ini, Shelvy Arifin, selaku Corporate Secretary ASDP, menyampaikan permohonan maaf atas insiden yang terjadi dan mengakui bahwa hal ini berasal dari kurangnya koordinasi yang efektif di antara petugas, khususnya saat pergantian shift.

Ditambahkannya bahwa kepadatan yang terjadi merupakan hasil dari akumulasi volume kendaraan yang datang tidak hanya dari tol Lampung namun juga dari jalur arteri Jalinsum, sehingga memunculkan kepadatan ekstrem pada masa puncak arus balik.

Insiden penyerobotan antrean ini memperjelas kebutuhan mendesak akan tata kelola dan manajemen antrean yang lebih disiplin dan koordinasi antarpetugas yang lebih terstruktur, khususnya dalam menghadapi volume lalu lintas yang tinggi selama periode arus balik seperti Lebaran, untuk menjamin keadilan dan efisiensi dalam proses penyeberangan.

By admin